Pengolahan air limbah adalah hal krusial untuk menjadikan limbah awal tidak lagi dalam status berbahaya, termasuk limbah pabrik dan limbah domestik. Proses pengolahannya dapat dilakukan dengan sistem aerasi, di mana memerlukan jenis alat seperti root blower aerasi.
Apa Itu Pengolahan Limbah Sistem Aerasi?
Aerasi sendiri adalah tahap mengolah limbah dengan memasukkan oksigen atau udara di dalam air, dengan cara membawa air dan udara itu menuju kontak terdekat. Dapat juga dikatakan bahwa pengolahan limbah dengan sistem ini berarti menambah persentase oksigen dalam air.
Oksigen itu nantinya akan membuat mikroba yang berkembang biak dan akhirnya proses oksidasi biologi akan terlaksana dengan efisien dan lancar. Fungsi dari sistem aerasi dalam pengolahan limbah sendiri adalah sebagai berikut.
- Mengurangi zat pencemar dalam kandungan air.
- Menciptakan proses sirkulasi oksigen di bagian bawah dan atas air.
- Memindahkan air lebih cepat ke bagian di mana aerasi belum terjadi.
- Melarutkan langsung kadar oksigen dalam air.
Sedangkan tujuan atau dampak yang dikehendaki dari sistem aerasi adalah sebagai berikut.
- Mengurangi kadar karbon dioksida dalam kandungan limbah.
- Menaikkan jumlah oksigen untuk memaksimalkan tahap oksidasi dan penguraian bakteri
- Menghilangkan senyawa kimia yang memberi pengaruh seperti bau dan rasa pada air. Senyawa tersebut dapat berupa metana, hidrogen sulfida, dan sebagainya yang bersifat volatile atau dapat menguap di air.
Bagaimana Pengolahan Limbah Sistem Aerasi?
Secara umum, pengolahan air limbah dengan metode aerasi membutuhkan alat yang disebut aerator. Alat ini akan bekerja dengan memperluas permukaan kontak di antara air dan udara, yang memerlukan tambah oksigen untuk larut dalam air tersebut.
Selama proses aerasi berlangsung, aerator akan menyuplai oksigen dalam jumlah tertentu. Ini perlu untuk memenuhi kebutuhan bakteri aerob, yang nantinya akan mengurai air limbah menjadi lebih aman untuk lingkungan.
Mikroorganisme pengurai terbantu dengan penambahan oksigen dari aerator (diffuser ecorator), sehingga akhirnya pengurai bisa mengurai zat organik menjadi lebih baik. Pengolahan air limbah dengan metode aerasi ini juga dapat dilakukan dengan bantuan dua alat berikut ini.
1. Nozzle atau Porous
Alat ini berfungsi memasukkan udara ke dalam air limbah yang akan diolah. Nozzle atau porous akan memasukkan oksigen murni ke dalam air tersebut secara langsung.
2. Root Blower
Baling-baling yang berputar pada root blower diletakkan di permukaan air limbah. Alat ini akan memaksa air naik ke atas sampai berkontak langsung dengan oksigen.
Rekomendasi Root Blower Aerasi dengan ANLET
Root blower ANLET dapat berfungsi untuk kolam aerasi, khususnya pada Waste Water Treatment Plant (WWTP). Root blower aerasi ini tentu diperlukan industri atau pabrik dalam mengolah limbah tingkat tinggi. Sebab, mesin root blower sendiri memang berguna untuk meng-aerasi kolam.
Selain pada Industri Pengolahan Air Limbah (IPAL), root blower ANLET juga dapat dipakai untuk material transfer, vacuum, sandblasting, bahkan untuk mendinginkan makanan dan tambak ikan dan udang. Performa tinggi ANLET sebagai root blower aerasi mampu menciptakan blower berkualitas.
Terobosan root blower ANLET dengan three-lobe mampu meminimalisir suara bising dan getaran. Tetapi, desainnya cukup rumit. Namun, ANLET tetap memberikan performa terbaik dengan harga terjangkau. Keunggulan lain dari root blower ini adalah sebagai berikut.
- Usia awet sebab shaft dan rotor menyatu.
- Perawatan tidak sulit.
- Hemat listrik.
- Running cost terjangkau.
- Efektif dalam pemakaian kecepatan tinggi.
- Memiliki garansi.
Tingkatkan kualitas pengolahan limbah pada perusahaan atau industri Anda dengan root blower aerasi merk ANLET! Kami melayani penjualan alat, pengecekan berkala, perbaikan, juga spare part-nya dan kerja sama project IPAL (WWTP, STP, dan WTP) dapat dibicarakan dengan menghubungi kontak kami!